Pantai Kesirat

Akhirnya pulang ke Jogja juga. Meskipun aku ini bukan orang Jogja, tapi sekarang rasanya kalau balik ke Jogja itu kayak pulang ke rumah. Dari hari pertama kerja disini yaitu awal bulan Mei lalu, terhitung 4 bulanan di Jakarta, akhirnya ke Jogja juga. 

Makin kesini pantai di Jogja makin banyak aja yang baru-baru dan bagus-bagus. Dari sosial media udah banyak aja yang update foto-foto bagus di pantai yang baru-baru. Tapi dari banyaknya pantai yang baru-baru, kita milih buat ke Pantai Kesirat. Mungkin Pantai Kesirat ini bukan pantai yang baru banget. Tapi dari sosial media lagi, dapet gambaran sedikit kalau kayaknya disana bagus juga. Untuk menuju ke lokasi pantai ini sedikit harus hati-hati. Selain lokasinya yang ngumpet dan agak blusuk, akses jalanan agak susah juga buat yang mau dateng pakai mobil. Susahnya itu karena jalanan disana hanya bisa dilalui satu arah. 









Dari barisan tebing ini kita bisa lihat luasnya Pantai Kesirat. Sewaktu datang kesini emang nggak banyak orang yang dateng. Mungkin karena belum banyaknya orang yang tahu, meskipun Pantai Kesirat udah lama ada. Di Pantai Kesirat ini juga sering kali dibuat warga sekitar untuk memancing ikan laut. Emang sih selama disana banyak nelayan-nelayan yang lagi mancing. Selain itu, di sana juga ada pohon yang jadi ikon Pantai Kesirat. Satu pohon yang katanya pohon abadi ini namanya Pohon Gebangkoro. Karena bagusnya pohon disini, kadang dijadikan lokasi pemotretan atau pre wedding.Sayang banget, pohonnya kering dan jadi sedih lihatnya karena Jogja bener-bener panas sekarang.



Perjalanan kurang lebih 2 jam, tapi disana justru nggak lama-lama. Mau nunggu sunset, tapi batal karena jalanan yang tadi kita lewatin menurutku berbahaya kalau kita pulang malam-malam. Kurangnya lampu di pinggir jalan bikin serem dan bahaya banget. Jadi sebelum gelap, kita balik. But, finally i met the beach again after so long. Alhamdulillah, liburan singkat yang hanya beberapa jam bisa terwujud ❤