Setelah sekian lama, akhirnya bisa ngerasain liburan yang sedikit berfaedah di Jakarta. Ya walaupun harus ke Puncak, Bogor. Rencana udah mateng dari beberapa hari sebelumnya, dan kebetulan juga ada long weekend. Sebenernya agenda mau ke Bandung, apa daya nggak ada kendaraan pribadi. Karena yang ada disini cuma motor jadi agenda kali ini ke daerah yang nggak terlalu jauh dulu, yaitu Puncak.
Pagi banget sekitar jam 7 berangkat dari Jakarta. Mungkin ibaratnya kalau di Jogja kayak perjalanan Jogja ke ujung Gunung Kidul, sekitar 3 jam. Yah namanya juga nggak tau daerah sana takutnya ada sistem buka tutup atau semacamnya, jadi cari aman berangkat pagi nggak ada salahnya. Awalnya cerah, tapi pertengahan jalan sedikit gerimis. Dan pas gerimis kita neduh di gubuk-gubuk warung kopi pinggir jalan. Sepanjang jalan (lupa nama daerahnya) banyak gubuk-gubuk warung kopi, jagung rebus dan banyak lainnya. Lumayan kan, indomie rebus dan teh panas.
Pagi banget sekitar jam 7 berangkat dari Jakarta. Mungkin ibaratnya kalau di Jogja kayak perjalanan Jogja ke ujung Gunung Kidul, sekitar 3 jam. Yah namanya juga nggak tau daerah sana takutnya ada sistem buka tutup atau semacamnya, jadi cari aman berangkat pagi nggak ada salahnya. Awalnya cerah, tapi pertengahan jalan sedikit gerimis. Dan pas gerimis kita neduh di gubuk-gubuk warung kopi pinggir jalan. Sepanjang jalan (lupa nama daerahnya) banyak gubuk-gubuk warung kopi, jagung rebus dan banyak lainnya. Lumayan kan, indomie rebus dan teh panas.
Sempet mampir-mampir lagi karena ternyata cuacanya makin jelek. Sampai puncak justru hujan deres, dan kita harus neduh lumayan lama. Pas cuaca agak reda, kita langsung cus ke De Ranch Puncak. Untungnya nggak perlu harus naik telalu jauh, jadi nggak jauh dari tempat neduh udah langsung sampek dan cuaca mulai mendukung.
Awalnya itu kita berencana ke bukit teh yang paling atas. Cuma karena pasti lokasinya itu jauh dan belum lagi cuacanya nggak bisa di prediksi jadi takutnya sedikit bahaya kalau jalanan licin buat ke atas bukit-bukit. Ya akhirnya memutuskan untuk ke tempat yang memungkinkan untuk kita akses. Tapi nyatanya toh tempatnya lumayan lah.
Karena nggak keturutan untuk ke De Ranch Lembang, ke De Ranch Puncak pun jadi. Ya karena aku belum tau yang di Bandung itu seperti apa jadi nggak bisa membandingkan bagusan mana. Tapi yang aku tau, yang di Puncak ini di bikin karena niru yang ada di Bandung, sepertinya begitu. Supaya kita-kita nggak perlu jauh ke sana. Banyak juga spot foto dan banyak jajanan yang bisa di beli. Konsepnya emang sengaja dibikin sama persis Farm House, karena emang konsep De Ranch di Bandung kan seperti itu. Mungkin ini lebih bisa dibilang cocokan untuk tempat wisata anak-anak atau keluarga. Karena disini anak-anak bisa naik kuda, main sama hewan-hewan dan ngasih makan langsung (kelinci) dan lainnya. Dan karena kita dateng di waktu yang sedikit kurang tepat, jadi penuh banget sampai-sampai nggak bisa duduk.
Satu hal yang paling aku suka dari tempat ini adalah sungai yang ada di depan tempat gelato-gelatoan gitu. Sebenernya bukan sungai juga sih, tapi entahlah lucu aja. Belum lagi castle cafe atau store di sekitar situ sengaja di desain mirip toko yang ada di Eropa. Dan yang paling di tunggu-tunggu, keluar dari De Ranch kita bisa dapet susu gratis cuma dengan nukarin tiket masuk. Dan karena penuh, kita cuma bisa beli tahu susu dan susu gratisan buat di bawa pulang. Ya lumayan lah untuk hari ini 😀
